Komparasi Knalpot Honda Scoopy, Bikin Si Klasik Tarikannya Asyik!
Jakarta - Mau bikin tarikan Honda Scoopy lebih ngacir, salah satu cara paling gampang ganti knalpot. Enaknya di pasaran gampang ditemukan, karena mesin sama persis dengan sang kakak, Honda BeAT. Dudukan juga ternyata sama.
Beberapa di antaranya; produk CLD, R9 dan AHRS. Malah AHRS ada 2 tipe, F4 dan Silent series. Nah biar tahu seberapa besar peningkatan tenaga maupun torsi, digunakanlah dynamometer.
Kali ini diukur pakai dynamometer Sport Devices V3.3 milik PT Global Motorindo, di Jl. Letjen Suprapto No. 60 Galur, Jakpus.
Motor yang digunakan kondisi standar, bahan bakar Premium. Tiap knalpot dapat kesempatan 5 kali run. Hasil diambil yang terbaik. Setiap penggantian tak dilakukan penyetelan maupun ubahan lain, jadi plug n play.
Dalam keadaan standar, Scoopy hanya menorehkan tenaga 6 dk pada putaran mesin 6.456 rpm, sedang torsi 8,53 Nm di kitiran 4.805 rpm. Nah bagaimana jika diganti knalpot aftermarket? Yuk simak terus.
CLD
Berasal dari Ciledug, tepatnya andalan Dodo Racing. Lehernya terbuat dari pipa stainless steel terbagi 2 tingkat. Penyambungan dengan cara slip-on diperkuat 2 per. Silencer-nya pakai pipa aluminium berisi glasswool, suaranya cukup nyaring.
Nah setelah digeber, knalpot yang dijual Rp 650 ribu ini menaikkan tenaga jadi 7,7 dk/5.570 rpm. Sedang torsi 10,81 Nm/4.715 rpm. Terjadi kenaikan tenaga sebesar 1,7 dk, sedang torsi 2,28 Nm. Karakter grafik tenaga maupun torsi mirip standar, namun peak power tercapai pada rpm lebih rendah.
AHRS F4
Berasal dari Depok, markas juragan Asep Hendro. Leher stainless steel-nya terbagi 2 tingkat diameter dengan pengelasan rapi. Penyambungan dengan silencer pakai sistem slip-on diperkuat 2 per. Silencer aluminiumnya kendati berisi glasswool namun pendek, jadi suaranya nyaring.
Begitu knalpot yang dijual Rp 350 ribu ini dipasang, tenaga langsung melonjak hingga 8 dk/6.400 rpm, torsi 10,55 Nm/4.967 rpm. Kenaikannya sebesar 2 dk dan 2,02 Nm. Pencapaian angka maksimal mirip knalpot standar.
R9
Datang dari Cikupa, Tangerang, Banten markas R9. Penampilan termasuk paling eye catching, silencer-nya warna-warni seperti pelangi. Leher terbagi dalam 3 tingkat, penyambungan dengan silencer slip-on, diperkuat 2 per.
Pemasangan cukup sulit lantaran mur susah dipasang, terjadi karena kupingan knalpot terlalu tebal, harus digerinda dulu. Tampilan Scoopy pun jadi jauh lebih sporti, silencer mendongak tinggi.
Pelepas gas buang Rp 700 ribu ini, bisa mengangkat power Scoopy jadi 7,2 dk/5.775 rpm, torsi 10,41 Nm/4.694 rpm. Upgrade tenaga sebanyak 1,2 dk, momen puntir 1,88 Nm. Pencapaian maksimal di putaran lebih rendah dibanding standar.
AHRS Silent Series
Satu lagi andalan AHRS, yaitu tipe silent. Dari namanya sudah jelas jika suaranya termasuk paling lembut. Sehingga lebih enak jika mesti lewat jalanan padat penduduk.
Sekilas mirip knalpot standar, bahkan lekukan lehernya pun sama, lewat atas engine mounting. Bahan terbuat dari besi, dicat hitam. Silencer diberi cover yang dikrom. Sayang saat terpasang ujungnya hampir mentok bodi.
Knalpot Rp 275 ribu ini mampu menaikkan tenaga jadi 7,5 dk/6.193 rpm, torsi 10,23 Nm/4.851 rpm. Naik 1,5 dk, torsi 1,7 Nm.
KESIMPULAN
Penggunaan knalpot aftermarket di Honda Scoopy secara plug n play, terbukti mampu mendongkrak tenaga maupun torsi secara signifikan. Tarikan makin asyik, deh. “Bisa lebih jika dilakukan seting ulang karburator,” terang Teddy Cong, mekanik yang mengoperasikan mesin dynamometer. (motorplus.otomotifnet.com)
0 comments
Posting Komentar